Selasa, 01 November 2011

Pengertian Etnografi

    Dilihat dari asal katanya, etnografi berasal dari bahasa yunani kuno ethos yang berarti bangsa dan graphy yang bearti deskripsi atau pelukisan. Dengan demikian dilihat dari asal katanya etnografi mempunyai pengertian pelukisan mengenai bangsa bangsa. Menurut koentjaraningrat (1986: 4.2) kegiatan etnografi ini sudah lama dilakukan, bahkan sebelum antropologi ada sebagai suatu cabang ilmu.


Konsep Konsep dalam Etnografi


     Dalam melakukan penelitiannya, peneliti etnografi harus berpegangan pada sejumlah konsep penting yang digunakan sebagai peoman dan pegangan seorang peneliti etnografi melakukan penelitian lapangan. kalau fieldwork adalah jantung dari penelitian etnografi maka konsep konsep yang dijadikan acuan dalam penelitian etnografi adalah elemen fundamental dari penelitian tersebut. Melalui pengalaman dalam melakukan penelitian etnografi, maka konsep konsep ini secara otomatis akan menuntun peneliti mengembangkan strategi penelitiannya dan perilakunya selama melakukan penelitian lapangan. Konsep konsep yang dimaksud adalah:

a). Kebudayaan

         Kebudayaan adalah konsep etnografi yang sifatnya sangat luas. Definisi tentang kebudayaan biasanya dibedakan dalam dua kelompok perspektif besar, yaitu perspektif materialisme dan ideasionalisme. Perspektif materialisme melihat kebudayaan sebagai tingkah laku manusia. Penganut perspektif materialisme mengartikan kebudayaan sebagai sejumlah pola tingkah laku, adat istiadat, dan pandangan hidup yang diobservasi dari sebuah kelompok sosial. Perspektif materialisme ini diwakili antara lain oleh eugene A. nida dan Marvin Harris. Di lain pihak perspektif ideasional mengartikan kebudayaan sebagai sejumlah ide, kepercayaan, dan pengetahuan yang mengkarakteristik kelompok masyarakat tertentu. Perspektif ideasionalisme lebih melihat pada elemen kognisi. Perspektif ideasionalisme ini antara lain diwakili oleh Cliford greetz dan Goodenough. Dalam hal ini peneliti etnografi harus memahami kebudayaan baik sebagai tingkah laku maupun kognisi.


b). Perspektif holistik
       Orientasi holistik ini memaksa peneliti untuk melihat gejala sosial yang ditelitinya jauh melampui kerangka budaya maupun kejadian ( event ) yang ditelitinya. Untuk itu peneliti etnografi harus menggambarkan tentang sejarah, religi ( kepercayaan), politik, ekonomi, dan lingkungan dari masyarakat yang ditelitinya.


c). Kontekstualisasi
      Kontestualisasi data adalah penempata observasi pada perspektif yang luas. Jadi disini observasi pada satu masalah menuntut observasi pada beberapa aspek yang relevan untuk menghindari kesalahan dalam melihat permasalahan.


d). Perspektif emik
       Perspektif emik yaitu cara pandang tentang realita yang berasal dari orang dalam ( insider ), merupakan intisari dari penelitian etnografi. Perspektif orang dalam tentang realita ini merupakan instrumen untuk memahami dan mendeskripsikan secara kurat situasi dan perilaku subyek penelitian.


e) Perspektif etik
      Perspektif etik berasal dari sudut pandang ilmuwan sosial. Sehubungan dengan perspektif ini, peneliti etnografi terbagi dalam dua kelompok kecenderungan, yaitu satu pihak cenderung menyandarkan kajianya pada perspektif emik dan menggunakan perspektif ideasional dan phenomenology dalam analisanya, sedangkan pihak yang lain cenderung menyandarkan kajianya pada perspektif etik dan menggunakan perspektif meterialisme dan posotivistik pada analisanya.

f) Nonjudgmental orientation
       

        Nonjudgmental orientasi menolong peneliti etnografi untuk terhindar dari pembuatan penilaian yang tidak tepat dan tidak akurat tentang apa yang telah mereka onservasi.

g) Perbedaan inter dan intrabudaya
       

         Satu hal yang membahayakan dalam penelitian etnografi adalah bahwa penelitian etnografi dapat menghasilkan stereotipe kelompok, subkebudayaan atau kebudayaan.

h) Struktur dan fungsi
        

         Struktur dan fungsi adalah konsep yang biasanya ada pada penelitian tentang organisasi sosial. struktur mengacu pada konfigurasi ( susunan ) kelompok, sednagkan fungsi mengacu pada hubungan sosial diantara anggota anggota kelompok.       

i) Simbol dan ritual      
         Simbol adalah ekspresi dari arti / makna yang menimbulkan persaan dan pemikiran yang kuat.

j) Kajian makro dan mikro
      

        Kajian mikro adalah pandangan yang dekat ( close up view ) atas suatu unit sosial yang kecil atau aktifitasyang dapat di identifikasikan di dalam unit sosial tersebut, Dilain pihak kajian makro terfokus pada gambaran yang besar.

k) Operasionalisme
       
Konsep penting lainya dalam fieldwork adalah opertionalisme opertionalisme secara sederhana diartikan sebagai pendefinisian satu istilah dan metode pengujiannya.